Aksi Kuat, Ibadah Taat, Prestasi Hebat

Senin, 10 Juni 2013

Negara adalah Mimbar Dakwah

  Islam adalah solusi dari segala permasalahan di permukaan bumi ini. Ia ibarat cahaya terang benderang di tengah kegelapan. Dengan sinarnya yang tak pernah padam sudah saatnyalah Islam mengambil bagian dari setiap permasalahan bangsa ini. Bukankah agama ini telah mengatur hidup secara personal sampai kepada hidup bernegara dan berperadaban.

     Ada bagian penting yang harus diperankan oleh para dai dalam perbaikan bangsa ini. Karena seyogyanya para dai tidak hanya di mimbar masjid atau musholla semata. Namun turut andil didalam semua lini kehidupan saat ini tidak terkecualli juga dalam dunia perbaikan bangsa.

     Karena negeri ini adalah mimbar dakwah sesungguhnya. Maka kini tibalah pada tahapan bahwa saatnya ulama memimpin negeri ini. Ulama yang memiliki kapasitas dan kapabilitas. Dan saya meyakini bahwa sudah banyak di antara warga negeri ini yang paham agama (ulama) kemudian  ia juga mampu tampil sebagai pemimpin. Demi mengeluarkan bangsa ini dari kegelapan.

     Jika bangsa ini adalah mimbar dakwah maka parlementer dan birokrasi juga merupakan mimbar-mimbar kecil buat para dai untuk menebar kebaikan. Ia  adalah panggung untuk menciptakan amar ma’ruf nahi mungkar.

     Karenanya dakwah parlemen menuntut fungsi utamanya:
1.   Legislasi (taqwin)
2.   Pengawasan (hisbah)
3.   Pernyataan publik (tabligh)

Ketiga fungsi  tersebut merupakan wilayah pertarungan yang harus direbut dalam pertarungan-pertarungan di bumi demokrasi kita. Sehingga tidak ada alasan buat kita tidak berpartisipasi dengan baik dalam sebuah pemilu. Karena semua itu adalah persoalan perbaikan bangsa ini lewat dakwah di mimbar parlementer dan birokrasi. Minimal kita memberikan suara atau pilihan kepada orang yang memiliki misi demi perbaikan negeri ini atas landasan keridoan Allah.

Umat Islam pun hendaknya terjun dalam dakwah birokrasi. Dalam uapayah menerjemahkan, mempengaruhi, menafsirkan dan melaksanakan agar kebijakan publik sesuai dengan nilai-nilai Islam demi melayani masyarakat dan dalam rangka mensejahterakan mereka.

Karena agama ini mengingikan para pemeluknya untuk hidup sejahtera dengan mematuhi hukum-hukum pada suatu negeri sepanjang itu tidak melanggar ketentuan—Nya. Sehingga fungsi utama dakwah dalam birokrasi yaitu:
1.   Penerjemah dan pelaksana nilai-nilai Islam dalam kebijkan publik yang ada dalam rangka islamisasi kehidupan dan menegakkan nilai-nilai islam
2.   Pelayan publik
3.   Reformasi pemerintahan menuju clean government
4.   Mobilisasi vertikal kader dakwah, yaitu penyebaran mereka ke berbagai lembaga yang menjadi pusat-pusat kebijakan.

Seluruh masyarakat seharusnya sudah harus diberikan pendidikan politik. Agar pemahaman mereka tidak terkotak-kotakan dalam memandang agama ini. Karena dalam bernegara hakikatnya sebuah masjid tempat kita beribadah. Bernegara adalah ibadah. Begitupun dalam memilih dan memimpin negeri ini haruslah diposisikann sebagai badah kepada Allah. Karena kalau hal itu dipandang sebagai ibadah maka saya yakin, KITA AKAN MELAKSAKANNYA DENGAN SEBAIK MUNGKIN.

0 komentar:

Posting Komentar

body{ background:#2E2E30; margin:5px auto; font:normal 12px "Verdana", sans-serif; color:#000000;line-height:1.5;} Jika Copy Paste Artikel Ini, Harap Cantumkan Link Sumbernya : http://catatan-google.blogspot.com/2012/10/cara-mudah-mengganti-background-blog.html#ixzz2CvdlPrgE

 
Sekretariat: Jl. Pattana Bone No. 5 Mamuju, Sulawesi Barat | Bloggerized by Lasantha - Muslim Negarawan | Amhier Khanza', KAMDA